About: http://data.cimple.eu/claim-review/02fb583fdad7cf07d203d67f73cfa606f5b622f303bc3af0d2debf3b     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Keliru, Ukraina telah Menyatakan Kalah ke Rusia Senin, 10 Juli 2023 15:47 WIB Sebuah akun Tiktok mengunggah video berjudul, "Akhirnya Ukraina Mengaku Kalah Atas Rusia Gara-gara ini". Video ini juga diberi keterangan bahwa Kiev, ibukota Ukraina, telah dikepung dan diluluhlatakan tentara Rusia. Rusia hanya menunggu waktu yang tepat dan dirahasiakan, serta mempersiapkan pergantian presiden Ukraina dan pejabat Ukraina. Narator dalam video ini mengatakan pasukan Rusia telah membunuh dua pejabat intelijen Ukraina Kolonel Akhmedov Oleg dan Kolonel Sokol Dmitry. Keduanya dibunuh di dekat Kiev. Narator dalam video ini menyitir dari viva.co.id. Benarkah Ukraina telah menyatakan kalah ke Rusia? Berikut pemeriksaan faktanya. PEMERIKSAAN FAKTA Untuk verifikasi klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan media-media internasional yang kredibel. Juga menggunakan mediabiasfactcheck.com, Google Image, Yandex Image, dan InVID-WeVerify tool. Berdasarkan penelusuran Tempo, narasi yang dibacakan narator dalam video tersebut bersumber dari laman Viva.co.id yang diunggah tanggal 15 Maret 2022. Namun, laman Viva.co.id tidak menyertakan sumber yang dikutip artikel tersebut. Hasil penelusuran Tempo menunjukan, artikel tersebut merupakan terjemahan dari laman Top War, yang diunggah tanggal 15 Maret 2022. Top War merupakan media yang terdaftar di Rusia. Sumber yang dikutip artikel ini, berdasarkan penelusuran, berasal dari kanal Telegram @Poddubny dan twitter Evgeny Poddubnyy, seorang koresponden perang RuTV, Perusahaan Penyiaran Televisi dan Radio Negara Rusia. Dalam unggahan Twitter dan Telegramnya, Evgeny Poddubnyy juga tidak menyertakan sumber informasinya. Dilansir The Telegraph, Evgeny Poddubny, salah satu dari koresponden media Rusia yang mendapatkan sanksi terkait propaganda berat dalam invasi Rusia atas Ukraina. Dilansir laman War & Sanction, Poddubny, dilarang bepergian ke 7 negara, dan mendapatkan sanksi dari UE, karena aktivitasnya menyebarkan propaganda Kremlin, dan memberikan dukungan serta mempromosikan invasi Rusia ke Ukraina. Hasil pemeriksaan Media Bias Fact Check, menyebutkan meskipun situs web ini menyediakan analisis dan komentar tentang berbagai masalah militer dan geopolitik, perspektifnya secara konsisten pro-Rusia. Polygraph.info, menyebut Top War mempromosikan ide-ide nasionalis radikal dan menggambarkan kemampuan militer Rusia sebagai yang paling maju di dunia. Sehingga media ini dapat dikategorikan bias. Berdasarkan penelusuran Tempo, belum ada pernyataan resmi pihak Rusia maupun Ukraina, terkait terbunuhnya dua perwira intelijen Ukraina, baik melalui lembaga resmi maupun ditulis media-media massa kredibel. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda invasi Rusia atas Ukraina akan berakhir. Sampai artikel ini ditulis, invasi sudah berlangsung selama 499 hari sejak 24 Februari 2022. Kabar terakhir seperti yang dilansir Guardian, 10 orang tewas dalam serangan rudal Rusia di Lviv, Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, pada Kamis, 6 Juli 2023 di Praha mengatakan bahwa serangan balasan Ukraina "tidak cepat", tetapi mengatakan bahwa pasukan Kyiv sedang bergerak maju. Video 1 Pada menit ke-3:10, fragmen video menampilkan sebuah kendaraan tempur dengan warna kamuflase coklat. Pada bagian samping kendaraan tersebut terdapat spanduk “66 Mechanized Infantry Brigade VJTV 2022”. Pada bagian depan kendaran tersebut terdapat bendera Turki. Dilansir laman Defence Turk, kendaraan taktis militer tersebut disebut “Kirpi”, dan merupakan kendaraan taktis militer Turki, khususnya pasukan infantri. Pada tahun 2021, dilansir laman NATO, militer Turki memimpin VJTF menggantikan Polandia. VJTV (Very High Readiness Joint Task Force (VJTF) atau Satuan Tugas Gabungan Kesiapan Sangat Tinggi merupakan unit militer NATO yang terdiri dari sekitar 5.000 personel. Tugas VJTF adalah siap setiap saat untuk menanggapi krisis besar dengan segera. Video 2 Pada detik ke-57, fragmen video memperlihatkan sebuah helikopter militer dengan warna kamuflase kuning dan hijau dengan logo warna biru di pintu kokpit. Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen gambar tersebut identik dengan unggahan YouTube Hot News Romania. Dilansir HotNews Romania, pasukan khusus Romania sedang melaksanakan latihan militer bersama VJTF NATO. Dilansir NATO, VJTF setiap tahun menyelenggarakan latihan militer bersama di Rumania. KESIMPULAN Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan, unggahan dengan klaim “Akhirnya Ukraina Mengaku Kalah Atas Rusia Gara-gara ini” adalah keliru. Belum ada tanda-tanda invasi Rusia atas Ukraina akan berakhir. Juga tidak ada pernyataan resmi dari Rusia dan Ukraina gencatan senjata. Sampai saat ini invasi sudah berlangsung selama 499 hari sejak 24 Februari 2022. Kabar terakhir menyebutkan 10 orang tewas dalam serangan rudal Rusia di Lviv, Ukraina. TIM CEK FAKTA TEMPO **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 11 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software