schema:text
| - Keliru, Video Berisi Klaim tentang Serangan Hizbullah ke Tel Aviv, Ibu Kota Israel
Senin, 30 Oktober 2023 15:31 WIB
Sebuah akun Facebook [arsip] membagikan video berisi serangan bom yang diklaim sebagai serangan Hizbullah ke Israel. Dalam video tersebut diperlihatkan bom menghantam beberapa kali di area perkotaan dan meledakkan sejumlah rumah maupun gedung-gedung bertingkat pada malam hari.
Video tersebut kemudian diberi keterangan sebagai berikut: Kabar terkini ibukota Israel Kota TEL AVIV dibombardir Hizbullah dikabarkan Menlu Israel dan keluarga terbang ke Eropa menyelamatkan diri. Free Palestina.
Sejak diunggah pada Sabtu, 21 Oktober 2023, video ini disukai 54 ribuan pengguna Facebook, 460 komentar dan 1,3 juta kali tayang. Namun, benarkah video ini serangan Hizbullah Iran ke Israel?
PEMERIKSAAN FAKTA
Verifikasi Tempo menunjukkan, konten video yang diunggah itu bukanlah serangan Hizbullah Iran, ke ibu kota Israel, Tel Aviv. Potongan video tersebut juga tidak berhubungan dengan Palestina. Rekaman itu adalah video lama yang dimunculkan kembali.
Fakta sebenarnya adalah video tersebut merupakan rekaman dari peristiwa ketika militer Amerika Serikat menginvasi pasukan Irak di Kota Baghdad pada Maret 2003 silam.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex. Tempo menemukan video tersebut identik dengan video yang tayang di beberapa saluran YouTube berjudul "Shock And Awe Iraq Baghdad Bombardment March 2003 The Start Of Iraq War".
Rekaman identik lainnya dipublikasikan di arsip sejarah budaya Inggris, ITN Archive, berjudul "Iraq War 20th Anniversary: Shock and Awe Assault on Baghdad Begins (2003)". Dalam video tersebut dijelaskan, John Irvine dari ITN melaporkan dari ibu kota Irak, terkait pemboman AS terhadap Baghdad telah dimulai tanggal 19 Maret 2003. Serangan ini sebenarnya terdiri dari serangan yang menargetkan Saddam Hussein, pejabat senior rezim, dan target spesifik lainnya.
Video yang sama juga diputar di YouTube AP Archive pada 21 Juli 2015 dengan judul “GWT: APTN footage of 'shock and awe' bombardment". Kompleks kepresidenan di Istana Lama kembali dihantam rudal setelah jeda serangan terberat di Baghdad sejak konflik dimulai. Tidak jelas target apa yang diserang di bagian selatan kota, namun awan asap hitam besar membumbung ke langit yang gelap.
Kilang minyak besar dan instalasi militer terletak di selatan. Pasukan militer Irak membalasnya dengan menembakkan senjata anti pesawat dari Baghdad. Pejabat angkatan laut AS mengatakan 320 rudal jelajah Tomahawk ditembakkan oleh kapal perang AS yang dikerahkan di wilayah tersebut
Dalam arsip BBC dijelaskan mengapa Amerika Serikat dan sekutunya menginvasi Irak 20 tahun lalu. Pada Perang Teluk tahun 1990-1991, AS memimpin koalisi multinasional yang memaksa pasukan Irak keluar dari Kuwait.
Setelah itu, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 687 yang memerintahkan Irak untuk menghancurkan semua senjata pemusnah massal (WMD)–sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan senjata nuklir, biologi, dan kimia, serta rudal balistik jarak jauh.
Pada tahun 1998, Irak menghentikan kerja sama dengan pengawas senjata PBB, dan AS serta Inggris membalasnya dengan serangan udara.
Setelah serangan Al-Qaeda pada 11 September 2001 di World Trade Center di New York dan Pentagon di Washington, pemerintahan Presiden George W. Bush mulai membuat rencana untuk menyerang Irak.
Pada bulan Oktober 2002, Kongres AS mengizinkan penggunaan kekuatan militer terhadap Irak. Pada bulan Februari 2003, Menteri Luar Negeri AS saat itu Colin Powell meminta Dewan Keamanan PBB untuk memberikan lampu hijau untuk tindakan militer terhadap Irak , dengan mengatakan bahwa mereka melanggar resolusi sebelumnya dengan dugaan program WMD.
Perang Hamas vs Israel
Dikutip dari CNBC Indonesia, perang antara Israel dan kelompok Hamas dari Palestina telah memasuki hari ke-19. Konflik dan saling serang pun melebar dari Jalur Gaza ke wilayah Tepi Barat (West Bank). Tak hanya itu, perang ini pun mulai menyeret kelompok dari negara lain seperti Hizbullah ke dalam pertempuran di perbatasan negara.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sebanyak 6.546, termasuk 2.704 anak-anak menjadi korban tewas di Gaza. Sementara korban tewas di wilayah Tepi Barat ada 103, termasuk 30 anak-anak dan 1 perempuan.
Militer Israel pun merilis data kematian. Sebanyak 1.405, termasuk 308 anggota militer dan 58 anggota kepolisian tewas selama perang berkecamuk sepanjang 7-25 Oktober.
Sebanyak 25 orang jurnalis juga dilaporkan tewas selama meliput perang Israel. Jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh sejak 7 Oktober kini mencapai 21 orang. Tiga jurnalis Israel dan satu jurnalis Lebanon juga tewas dalam konflik tersebut.
Untuk korban luka-luka, Israel menyebut ada 5.431 orang, sementara korban luka di Gaza ada 16.297 (termasuk 2.000 anak-anak dan 1.400 perempuan) dan 1.828 orang di Tepi Barat.
Korban hilang atau menjadi sandera di Israel ada sebanyak 218 orang. Di Gaza, lebih dari 1.500 orang menghilang, termasuk 830 anak-anak, sementara di Tepi Barat ada 1.215 orang yang ditahan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim Hizbullah Iran serang Israel adalah keliru.
Konten video yang diunggah tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan ibu kota Israel, Tel Aviv, yang dibombardir atau diserang Hizbullah, Iran. Potongan video itu juga tidak berhubungan dengan Palestina, menteri luar negeri Israel dan keluarga terbang ke Eropa untuk menyelamatkan diri, seperti yang diklaim pengunggah video.
Konteksnya berbeda. Fakta sebenarnya, video itu merupakan rekaman dari peristiwa ketika militer Amerika Serikat menginvasi pasukan Irak di Kota Baghdad pada Maret 2003 silam.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
|