About: http://data.cimple.eu/claim-review/13762c3ac40d27bf2f8bf773ba24c7d48875febf84d15d4096e39157     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Sebagian Benar, Water Fasting Baik untuk Pengobatan Kanker Jumat, 25 Agustus 2023 11:58 WIB Sebuah akun media sosial Instagram pada 22 Juli 2023 mengunggah video pendek testimoni seorang pasien kanker tentang water fasting yang dilakukannya sebagai upaya penyembuhan. Ia sudah melakukan kemoterapi dan water fasting selama 80 jam atau sekitar 4 hari. Unggahan tersebut disertai narasi sebagai berikut: “Autophagy merupakan konsep kesehatan pemenang Nobel, yang sering dimanfaatkan untuk memperbaiki penyakit kronis (terutama penyakit metabolik). Strateginya dengan melakukan Prolonged Fasting/Water Fasting 3-7 hari (bahkan lebih)”. Penting untuk diingat, prosedur ini tidak disarankan untuk dilakukan tanpa persiapan apapun. Saya bisa melakukan juga melalui banyak tahapan. Salah satunya membiasakan tubuh dalam kondisi Ketosis. Ia tidak menyarankan orang melakukan hal serupa. Sejak diunggah, video tersebut sudah disukai 7.329 netizen. Benarkah klaim bahwa water fasting bisa membantu menyembuhkan penyakit kanker? PEMERIKSAAN FAKTA Dikutip dari situs Healthline, autophagy adalah mekanisme pertahanan diri alami di mana tubuh menghilangkan bagian sel yang rusak atau tidak berfungsi dan mendaur ulang bagian lain untuk perbaikan sel. Autophagy adalah cara tubuh membersihkan sel yang rusak, meregenerasi sel yang lebih baru dan lebih sehat, demikian menurut Priya Khorana, PhD, pengajar Nutrisi dari Columbia University. Ahli jantung bersertifikat, Dr. Luiza Petre menjelaskan bahwa tujuan autophagy adalah untuk menghilangkan kotoran dan mengatur diri kembali ke fungsi halus yang optimal. Selain itu, ahli diet bersertifikat, Scott Keatley, RD, CDN mengatakan bahwa pada saat kelaparan, autophagy menjaga tubuh tetap berjalan dengan memecah bahan seluler dan menggunakannya kembali untuk proses yang diperlukan. Autophagy menerima banyak perhatian karena perannya dalam mencegah atau mengobati kanker. “Autophagy menurun seiring bertambahnya usia, jadi ini berarti sel yang tidak lagi bekerja atau mungkin membahayakan dibiarkan berkembang biak, yang merupakan MO dari sel kanker,” kata Keatley. Meskipun semua kanker bermula dari sel-sel yang rusak, Petre menyebut bahwa tubuh harus mengenali dan menghilangkan sel-sel tersebut, seringkali menggunakan proses autophagic. Itu sebabnya beberapa peneliti melihat kemungkinan bahwa autophagy dapat menurunkan risiko kanker. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini, Petre mengatakan beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak sel kanker dapat dihilangkan melalui autophagy. Yoshinori Ohsumi menemukan mekanisme autophagy pada tahun 1990-an. Ia meraih penghargaan Nobel berkat penemuannya tersebut. Situs Nobel Prize menerangkan bahwa penemuan Yoshinori membuka jalan untuk memahami pentingnya autophagy dalam banyak proses fisiologis, seperti dalam adaptasi terhadap kelaparan atau respons terhadap infeksi. Mutasi pada gen autophagy dapat menyebabkan penyakit dan proses autophagic terlibat dalam beberapa kondisi termasuk kanker dan penyakit saraf. Situs Cancer Center pernah melansir studi tentang dampak potensial pada pengobatan kanker dari berbagai bentuk puasa atau pembatasan kalori, termasuk kemungkinan mengurangi efek samping telah dibatasi. Pasien kanker yang berencana berpuasa harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli onkologi atau tim perawatan mereka. Puasa mungkin tidak sesuai untuk orang yang kurang gizi atau mereka yang menderita cachexia kanker, yang mengakibatkan hilangnya massa otot rangka secara terus menerus atau untuk orang dengan penyakit kronis. Mereka yang menderita diabetes juga harus sangat berhati-hati, karena risiko hipoglikemia, kata Carolyn Lammersfeld, Wakil Presiden Layanan Perawatan Integratif di City of Hope. Puasa juga tidak dianjurkan bagi orang yang memiliki riwayat gangguan makan, termasuk anoreksia nervosa dan bulimia atau bagi mereka yang memiliki luka yang membutuhkan nutrisi yang cukup untuk sembuh. Guru besar dari Universitas Indonesia Zubairi Djoerban mengatakan, terapi tersebut adalah hal yang relatif baru dan belum dimulai di Indonesia. “Dari satu dua kepustakaan yang saya pelajari, mungkin sekali bermanfaat buat pengobatan kanker. Sebagai tambahan tapi ya,” katanya melalui sambungan telepon, 9 Agustus 2023. Water fasting, kata dia, menimbulkan lebih sedikit efek samping dari kanker terhadap sel-sel yang normal. Sebab kemoterapi yang dilakukan kepada pasien kanker, biasanya membunuh sel kanker sekaligus sel-sel lain yang memiliki karakter tumbuh cepat, seperti sel rambut, sel darah putih, atau sel-sel di sekitar mulut. Itulah mengapa efek samping kemoterapi juga menyasar sel-sel normal, sehingga menyebabkan rambut rontok, mual, atau muntah. Sedangkan pembatasan cairan dalam water fasting memungkinkan efek samping terhadap sel-sel yang normal itu berkurang. "Namun tidak berlaku untuk semua pasien. Beberapa penelitian menjelakan bahwa orang yang kurus tidak boleh melakukan water fasting,” kata Zubairi. Dunia kedokteran menganut prinsip evidence-based makes sense. Apabila sampel penelitiannya sudah banyak, desain penelitiannya baik dan diteliti di banyak tempat menghasilkan hasil yang sama, maka baru kemudian bisa kita terapkan. “Jadi penelitian yang saya baca sampelnya relatif kecil jadi belum bisa disimpulkan,” tegasnya. KESIMPULAN Hasil pemeriksaan unggahan yang mengklaim bahwa water fasting bisa mengobati kanker adalah sebagian benar. Beberapa penelitian menunjukan ada efek yang ditimbulkan dari puasa tersebut. Namun belum diterapkan dan tidak bisa dilakukan oleh semua pasien. TIM CEK FAKTA TEMPO **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 5 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software