| schema:text
| - Keliru, Video Gempa Bumi Bangkok 8.5 M Berisi Virus Ransomware
Senin, 28 Agustus 2023 16:58 WIB
Sebuah pesan tersebar WhatsApp tentang adanya virus gawai ransomware yang disebar melalui video. Dikatakan video itu tentang gempa bumi berkekuatan 8,5 magnitude di Bangkok, Thailand.
Pesan berantai di WhatsApp itu berupa gambar yang berisi tulisan, tanpa dilengkapi video yang dimaksud. Tempo menerima permintaan pembaca untuk menelusuri kebenaran klaim tersebut.
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo memverifikasi narasi yang beredar tersebut dengan membandingkannya pada informasi dari sumber-sumber kredibel dan keterangan pakar keamanan siber. Ditemukan informasi bahwa narasi yang beredar itu keliru.
Tidak ada file “video gempa 8,5 Bangkok” yang disebar dan mengandung ransomware. Modus penyebaran malware biasanya berupa tautan yang diklaim untuk mengunduh file video, padahal yang didapat file malware.
Website penyedia peringatan kejahatan siber, Onlinethreatalerts.com, pada tahun 2018 menyatakan bahwa ada narasi yang mengatakan terdapat file berjudul “video gempa 8,5 Bangkok” berisi ransomware yang disebarkan via email.
Narasi yang beredar itu menganjurkan warganet yang mendapatkan email seperti itu, untuk langsung menghapusnya. Lantaran disebut email itu adalah ransomware yang bisa mengunci file-file dalam komputer dan gawai. Sesungguhnya narasi itu hoaks.
Media asal Turkiye, Raillynews, mengatakan bahwa hoaks yang sama muncul lagi di tahun 2023 melalui WhatsApp dan Instagram. Meskipun demikian, masyarakat tetap disarankan tidak sembarang mengunduh file atau mengakses tautan di internet, demi keamanan digitalnya.
Microsoft menjelaskan bahwa ransomware merupakan malware atau program jahat yang cara kerjanya mengunci file dalam komputer dan gawai sehingga tidak bisa diakses. Pelaku juga meminta uang tebusan, agar mau membuka akses file tersebut.
Untuk menghindari ransomware, mereka menyarankan warganet menginstall anti malware, memperketat keamanan akses pada gawai, mencadangkan file atau melakukan back-up, serta selalu memperbarui perangkat lunak.
Pengamat dan konsultan keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan dirinya belum pernah menemukan adanya ransomware yang disisipkan dalam file video berjudul “video gempa 8,5 Bangkok.”
Menurutnya ransomware juga sulit untuk disisipkan dalam file video. Modus yang dilakukan penjahat siber yang harus diwaspadai adalah, tautan yang disebut untuk mengunduh file video, padahal yang terunduh nantinya file ransomware.
“Masyarakat tidak perlu panik atau takut berlebihan. Gunakan program antivirus yang memiliki kemampuan deteksi ransomware dan ingat untuk selalu back-up data penting dengan baik dan benar,” saran Alfons, yang disampaikannya pada 26 Agustus 2023.
KESIMPULAN
Berdasarkan verifikasi Tempo, bisa disimpulkan narasi yang mengatakan ada video gempa bumi 8,5 magnitude di Bangkok, yang beredar di internet mengandung ransomware adalah keliru.
Hoaks itu kembali beredar tahun 2023, setelah muncul beberapa tahun sebelumnya. Selain itu, biasanya ransomware tidak disisipkan dalam file video, melainkan disebar dengan tautan palsu yang dikatakan untuk mengakses video, padahal mengarah ke file program jahat.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
|
![[RDF Data]](/fct/images/sw-rdf-blue.png)
![[cxml]](/fct/images/cxml_doc.png)
![[csv]](/fct/images/csv_doc.png)
![[text]](/fct/images/ntriples_doc.png)
![[turtle]](/fct/images/n3turtle_doc.png)
![[ld+json]](/fct/images/jsonld_doc.png)
![[rdf+json]](/fct/images/json_doc.png)
![[rdf+xml]](/fct/images/xml_doc.png)
![[atom+xml]](/fct/images/atom_doc.png)
![[html]](/fct/images/html_doc.png)