About: http://data.cimple.eu/claim-review/1fd3735dbdb609aa51aaef90b57630d189ef232d13caea77e5504774     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Keliru, Mainan Lato-Lato Berhubungan dengan Yahudi, Teori Konspirasi Illuminati, dan Freemason Rabu, 11 Januari 2023 15:54 WIB Gambar mainan lato-lato yang disandingkan dengan simbol Illuminati dan Freemason beredar melalui pesan berantai. Gambar tersebut disertai klaim bahwa permainan lato-lato merupakan teori konspirasi Illuminati dan Freemason. Di Instagram, gambar tangkapan layar tersebut dibagikan akun ini pada 8 Januari 2023. Pada keterangan gambar dalam pesan berantai itu juga dikatakan bahwa lato-lato berasal dari Bahasa Ibrani yang memiliki arti "Saya Yahudi". Hingga artikel ini dimuat, gambar tangkapan layar itu telah disukai lebih dari 2.300 akun lainnya dan mendapat 770 komentar. Apa benar mainan lato-lato berhubungan dengan Yahudi, Teori Konspirasi Illuminati dan Freemason? PEMERIKSAAN FAKTA Dosen Sastra Daerah Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Firman Saleh menjelaskan bahwa orang Makassar menyebutnya latto-latto, karena permainan tersebut menimbulkan suara ketukan. Sementara Sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono menganggap mainan lato-lato kurang masuk akal jika dihubungkan dengan teori konspirasi. Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah media kredibel. Kata Latto-Latto Tempo menggunakan cara paling sederhana untuk mengetahui makna lato (Bahasa Ibrani) yakni dengan menggunakan Google Translate. Hasilnya: Lato berarti pelan-pelan. Bukan "Aku Yahudi" sebagaimana klaim dalam gambar tangkapan layar di atas. Kata "latto" merupakan bahasa Makassar yang berarti bunyi yang dikeluarkan dari dua benda yang berbenturan. Kata ini kemudian digunakan oleh masyarakat Makassar untuk menamai permainan clakers ball yang kembali booming di Makassar. Dosen Sastra Daerah Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Firman Saleh menjelaskan orang Makassar menyebutnya latto-latto, karena permainan tersebut menimbulkan suara ketukan. "Latto itu bunyi yang dikeluarkan akibat 2 benturan benda sehingga mengeluarkan bunyi," jelasnya dikutip dari Detik.com. Sementara pengulangan kata latto-latto menggambarkan bunyi yang berulang dari permainan tersebut. "Kalau dalam bahasa dia reduplikasi, artinya sering, selalu atau berulang sehingga disebut latto-latto," jelasnya. Penamaan latto-latto untuk permainan ini lantas meluas di media sosial hingga digunakan di berbagai daerah lainnya. Asal Mula Mainan Lato-Lato Lato-Lato sebenarnya telah populer di tengah anak-anak Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1960-an. Di Negeri Paman Sam, mainan ini dikenal dengan sebutan clackers ball. Dari AS, mainan ini pun tersebar ke berbagai penjuru dunia, hingga di Indonesia pada sekitar 1990-an. Dulu, mainan ini terdiri dari dua bandul yang terbuat dari bahan akrilik. Sama seperti yang sekarang, kedua bola akrilik ini diikat pada tali dengan cincin atau pegangan kecil di bagian tengah. Cincin itu berfungsi untuk membuat kedua bandul saling mengadu dan bersuara. Kini, lato-lato kembali populer di tengah masyarakat. Siapa saja boleh memainkan lato-lato, asalkan digunakan dengan berhati-hati. Pada 6 Desember 1985 Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat (CPSC) mengumumkan bahwa clackers ball sebagai permainan yang dilarang. Kantor Marsekal Amerika Serikat di Phoenix, Arizona menyita hampir 4.600 mainan "clacker ball". Komisi Keamanan Produk Konsumen menguji mainan ini, bolanya pecah atau retak. Selain itu, banyak pegangan yang patah. Untuk mencegah cedera akibat fragmentasi bola atau dari propulsi komponen saat terbongkar secara tiba-tiba saat digunakan, produk tunduk pada peraturan yang diberlakukan oleh Komisi Keamanan Produk Konsumen, yang mengharuskannya lulus uji ketahanan khusus. Teori Konspirasi Illuminati dan Freemason Mengutip BBC, Illuminati adalah teori konspirasi yang membuat semua teori konspirasi lain di muka bumi ini tak ada artinya. Ibaratnya induk dari setiap intrik lain di kolong langit, Illuminati seakan jadi maha penguasa yang mengendalikan seluruh urusan dunia, yang beroperasi diam-diam sembari tekun membangun Tata Dunia Baru. Ketika kebanyakan orang mencoba menelisik sejarah kelompok rahasia ini, mereka terdampar di Jerman bersama Orde Illuminati di masa Pencerahan atau Renaisans. Kelompok masyarakat rahasia Bayern ini didirikan pada tahun 1776, sebagai wadah bagi para intelektual untuk berkumpul bersama dan menentang pengaruh berlebihan agama dan kaum elit dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kaum progresif terkenal yang bergabung, namun, sebagaimana Freemason, lambat laun mereka dilarang oleh kalangan konservatif dan Kristen, mereka pun lenyap. Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, Freemason adalah Organisasi Persaudaraan Tertua di Dunia. Kelompok ini dimulai pada abad pertengahan di Eropa sebagai sebuah serikat pekerja yang terampil. Karena runtuhnya bangunan katedral, fokus kelompok itu bergeser. Saat ini, menurut Margaret Jacob, Profesor Sejarah di Universitas California, Los Angeles, Freemason adalah organisasi sosial dan filantropis yang dimaksudkan untuk membuat anggotanya menjalani kehidupan yang berbudi luhur dan berorientasi sosial. Meskipun ia bukan serikat rahasia, tetapi ia memiliki sandi dan ritual rahasia yang berasal dari perkumpulan abad pertengahan. "Di serikat asli, ada tiga gelar: Apprentice, Fellowcraft, dan Master Mason yang mengawasi semua orang yang bekerja di sebuah situs. Sekarang, gelar ini lebih filosofis," kata Jacob. Sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono menganggap permainan latto-latto kurang masuk akal jika dihubungkan dengan teori konspirasi. Kemunculan teori konspirasi ini biasanya bertujuan untuk mengingatkan tatanan yang ada akan tergantikan oleh tatanan baru. Karena itu, teori ini kerap muncul dengan memanfaatkan momen-momen yang sedang banyak dibicarakan. Ia menjelaskan, adanya teori konspirasi ini merupakan bentuk kecemasan sekelompok orang atau rasa traumatik dunia terkait kekuatan-kekuatan baru yang mampu mengendalikan dunia. "Kalau di kasus latto-latto ini bukan untuk itu, tapi seperti penunggang gelap untuk mendompleng viralnya latto-latto kemudian dijadikan satu alat untuk mengingatkan kembali tentang teori konspirasi itu," kata Drajad kepada Kompas.com, Minggu, 8 Januari 2022. KESIMPULAN Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, gambar tangkapan layar dengan klaim mainan lato-lato berhubungan dengan Yahudi, Teori Konspirasi Illuminati dan Freemason adalah keliru. Kata "latto" merupakan bahasa Makassar yang berarti bunyi yang dikeluarkan dari dua benda yang berbenturan. Dosen Sastra Daerah Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Firman Saleh menjelaskan orang Makassar menyebutnya latto-latto, karena permainan tersebut menimbulkan suara ketukan. Sementara sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono, menganggap mainan lato-lato kurang masuk akal jika dihubungkan dengan teori konspirasi. TIM CEK FAKTA TEMPO ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 5 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software