schema:text
| - [Fakta atau Hoax] Benarkah Ular Piton Bertanduk Sebagai Tanda-tanda Hari Kiamat?
Jumat, 12 Oktober 2018 08:13 WIB
Sebuah halaman di Facebook bernama Ustadz Abdul Somad (https://www.facebook.com/Ustadzabdulsomat), mengunggah dua foto ular yang menggegerkan pada 5 Oktober 2018.
Dua foto ular itu nampak tidak biasa. Kedua mata ular menyatu dalam satu soket dengan sebuah tanduk kecil di atas kepala.
Foto itu segera mencuri perhatian netizen karena admin halaman itu menulis keterangan: “Tanda2 kiamat sudah jelas dan semakin dekat. Inilah ular yng bertanduk yang diceritakan dalam Al Qur’an. Semoga yg bagikan foto ini di jauhkan dari marabahaya. Amin...bagikan jika anda Islam.”
Akun Facebook Ustadz Abdul Somad palsu mengunggah foto ular piton bertanduk yang disebut sebagai tanda-tanda kiamat. [Dok Istimewa]
Postingan itu kemudian menjadi viral di media sosial. Facebook memprediksi bahwa status itu telah dibagikan 127,5 ribu kali.
Penelusuran fakta
Hasil penelusuran Tempo, menunjukkan bahwa halaman (page) https://www.facebook.com/Ustadzabdulsomat yang memposting foto ular itu bukan halaman resmi yang dikelola oleh dai kondang yang kini menjadi dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Official page Ustadz Abdul Somad beralamat di https://www.facebook.com/pg/UstadzAbdulSomad. Perhatikan perbedaan pada link, penulisan huruf kapital, dan huruf akhir yang berbeda antara page asli dan palsu.
Kemudian, Tempo menelusuri foto ular menggunakan tools Google Image. Dari penelusuran, diketahui bahwa foto ular itu pernah diunggah oleh salah satu media di Amerika Serikat, Newsweek pada 12 Maret 2018.
Foto tersebut untuk melengkapi sebuah berita berjudul Mutant ‘Cyclops’ Snake discovered In Mississippi has two eyes in one socket. Berita tersebut kemudian banyak dikutip di media online lainnya. Dalam berita itu dijelaskan, bahwa, ular piton itu berbentuk lain daripada ular lainnya karena mengalami cyclopia.
Cyclopia adalah gangguan pada otak, yang mengakibatkan bagian wajah hewan tidak bisa berkembang sempurna. Sehingga kedua mata akan menyatu dalam satu rongga.
Kasus lain juga bisa mengakibatkan seekor hewan hanya memiliki sebuah mata berukuran besar. Selain pada ular, cyclopia bisa terjadi pada babi, sapi, hiu, bahkan pada manusia.
Ular cyclopia tersebut sebenarnya baru keluar dari telurnya. Tyree Jimerson, warga asal Mississippi, memang merawat sejumlah telur ular piton. Saat itu, ia dan istrinya membuka cangkang ular yang dianggap telah matang. Sebuah telur yang berwarna berbeda dari telur lainnya, dibuka oleh istrinya.
Cuplikan berita newsweek.com pada 12 Maret 2018 dengan judul Mutant ‘Cyclops’ Snake discovered In Mississippi has two eyes in one socket.
Ketika cangkang telur dibuka itulah, Jimerson menjumpai bayi ular yang aneh. “Itu membuat saya benar-benar takut,” katanya kepada Newsweek.
Ia pun teringat bahwa ular dengan kondisi cyclopia tersebut pernah dimiliki seseorang. Namun ular yang mengalami cyclopia tersebut tidak berusia panjang.
Benar saja, setelah dikeluarkan dari cangkang telur, bayi ular itu tidak bertahan lama. Sebab kondisinya sangat lemah dan tidak bisa mengangkat kepalanya. Jimerson pun mengawetkan bangkai ular dan menerima tawaran seharga US$ 750.
Kesimpulan
Jadi, dari penelusuran fakta itu, foto ular yang menjadi viral tidak berkaitan dengan cerita “ular bertanduk” sebagai tanda kiamat dalam kitab suci. Ular tersebut berbeda karena mengalami kelainan cyclopia. Gangguan seperti ini juga bisa ditemukan pada hewan lain, termasuk manusia.
IKA NINGTYAS
|