About: http://data.cimple.eu/claim-review/46efccb74a74e790617789965874ab29c3394aa236998c0ebf0460e6     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Keliru, Video Rudal Nuklir Rusia Tiba di Indonesia, Bikin Australia Ketakutan Senin, 17 Oktober 2022 13:29 WIB Sebuah akun Facebook membagikan video dengan narasi kedatangan rudal nuklir Rusia di Indonesia membuat Australia ketakutan. Video tersebut diberi judul “Tiba di Indonesia, Rudal Nuklir Rusia Bikin Australia Ketakutan || Konflik Indo-Pasifik”. Di dalam video terdapat potongan video beberapa pemimpin dunia di berbagai pertemuan, seperti Perdana Menteri Australia, Scott Morrison Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden Tajikistan, Emomali Rakhmon, dan Presiden RI, Joko Widodo. Video berdurasi 8 menit 6 detik tersebut dibuka dengan pernyataan Presiden RI, Joko Widodo tentang jaminan keamanan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kemudian tampak potongan video sebuah roket yang berhasil diluncurkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Sejak diunggah pada Selasa, 11 Oktober 2022, video ini telah mendapat 6,2 ribu like dan 231 ribu kali tayang. Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi Rusia mengirimkan rudal nuklir ke Indonesia, sehingga membuat Australia ketakutan Namun, benarkah Rusia mengirim rudal nuklir ke Indonesia dan membuat Australia ketakutan dalam konflik Indo-Pasifik? PEMERIKSAAN FAKTA Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa potongan video tersebut merupakan gabungan video aktivitas para kepala negara dan tidak terkait dengan Rusia memasok rudal nuklir ke Indonesia. Para pemimpin negara tersebut membahas isu-isu kerjasama di bidang ekonomi. Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar dan kemudian menelusurinya dengan menggunakan Yandex Image Search, Google Lens, mesin pencarian Google, dan Youtube. Berikut fakta-faktanya: Video 1 Fragmen video 1 Fakta: Potongan gambar ini mengawali video di atas dan muncul beberapa kali dalam video kompilasi tersebut. Peristiwa ini adalah saat Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan pers usai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia di Gedung Parlemen, Canberra, Australia, pada Senin, 10 Februari 2020 lalu. Proses ratifikasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) telah selesai dilakukan kedua negara. Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menyambut baik kemitraan strategis yang telah disepakati tersebut. Video ini sebelumnya pernah diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden. Video 2 Fragmen video 2 Fakta: Video pada detik ke-3 ini juga muncul beberapa kali. Ini adalah momen Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin turun dari pesawat kenegaraan saat berkunjung ke Tajikistan. Potongan video ini sudah dirilis oleh akun YouTube AFP News Agency pada 28 Juni 2022 berjudul Russian President Putin begins visit to Tajikistan. Video 3 Fragmen video 3 Fakta: Potongan video pada detik ke-57 menampilkan Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Australia menyaksikan penandatanganan kerjasama bilateral kedua negara oleh Menteri Luar Negeri Indonesia dan Australia pada 10 Februari 2020 lalu. Potongan video 3 ini bersumber dari video yang sama dengan potongan video pertama. Beberapa potongan video yang diunggah kanal Sekretariat Presiden ini muncul lebih dari satu kali pada video di atas. Video 4 Fragmen video 4 Fakta: Video menit ke-1:45 ini pernah diunggah kanal YouTube LAPAN RI pada 2 Desember 2020. Video ini peristiwa saat Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melalui satuan kerja Pusat Teknologi Roket (Pustekroket) berhasil meluncurkan roket eksperimen, RX450-5. Roket RX450 merupakan roket eksperimen sonda dengan diameter 450 mm. Acara yang dilaksanakan di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut (BUTPAAG) LAPAN ini dilaksanakan pada Rabu, 2 Desember 2020. Sejumlah pejabar terkait turut hadir, di antaranya Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa, Dr. Rika Andiarti dan Kepala Pustekroket, Lilis Mariani. Video 5 Fragmen video 5 Fakta: Potongan video ini adalah momen pertemuan bilateral antara Presiden RI, Joko Widodo dan Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu di Singapura, 15 November 2018 lalu. Pertemuan yang diliput oleh iNews ini membahas peningkatan kerjasama ekonomi antar negara. Presiden Jokowi mendorong pemerintahan Rusia untuk meningkatkan volume impor produk perikanan dan ekspor buah tropis asal tanah air. Narasi Video Video dibuka dengan pernyataan Presiden Jokowi yang sangat menghargai Presiden Putin yang memberikan jaminan keamanan, terutama melalui jalur laut. Potongan video tersebut diambil sepotong dari pernyataan Jokowi tentang jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Rusia maupun dari Ukraina saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Juli 2022 lalu. Pernyataan utuh pemimpin kedua negara diunggah akun Presiden Joko Widodo pada 1 Juli 2022 lalu dengan judul "Jaminan dari Presiden Putin". Selanjutnya narator membacakan cuplikan beberapa artikel di situs berita, diantaranya situs Harianjogja.com dan Rmol.id. Pada artikel Harianjogja.com berjudul "Rusia Siap Bantu Indonesia Kembangkan Nuklir", sebelum masuk ke paragraf keempat, narator menambahkan narasi sebagai berikut: Putin berkata, ia akan membawa senjata nuklir ke Indonesia sebagai tujuan memberi contoh yang maksimal bagi Indonesia untuk memproduksi senjata nuklir. Sedangkan pada artikel Rmol.id berjudul "Rusia Siap Bela Indonesia Bila Perang Terbuka dengan Singapura dan Sekutunya", narator mengubah nama negara Singapura menjadi Australia. KESIMPULAN Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan video unggahan berjudul "Tiba di Indonesia, Rudal Nuklir Rusia Bikin Australia Ketakutan || Konflik Indo-Pasifik" adalah keliru. Kompilasi video dan narasi yang dibacakan narator video tersebut tidak menunjukan adanya rudal nuklir yang dikirim Rusia ke Indonesia yang kemudian membuat takut Australia. Judul, video, dan narasi tidak sesuai fakta yang ada. TIM CEK FAKTA TEMPO ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 5 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software