About: http://data.cimple.eu/claim-review/598b8c1a6b34dea2d603d65f3448351c361e9ab31e99fd2c500dfccf     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Keliru, Klaim Sperma Tinggalkan DNA pada Tubuh Perempuan dan Menelannya dapat Menyebabkan Organ Tersumbat Senin, 26 Februari 2024 17:34 WIB Sejumlah akun di X dan Facebook menyebarkan narasi bahwa saat perempuan menelan sperma pria, maka sperma tersebut akan berakhir di area hidung, di belakang mata dan telinga. Narasi dalam unggahan itu menyebutkan bahwa sperma dapat masuk ke dalam aliran darah dan kemudian terkumpul di otak dan tulang belakang. Sehingga membuat DNA dalam sperma menjadi bagian dalam diri perempuan itu selamanya Unggahan tersebut juga memuat informasi, sperma lebih dari sekadar cairan, melainkan wadah informasi genetik. Fenomena ini diklaim sebagai "mikrokimerisme" oleh para ilmuwan. Hingga artikel ini ditulis, unggahan yang diposting pada 19 November 2023 tersebut telah direspon 13 ribu kali retweet dan disukai 32 ribu. Lantas, benarkah menelan sperma bisa mengakibatkan hidung, telinga dan mata tersumbat? PEMERIKSAAN FAKTA Menurut peneliti genetik di Mochtar Riady Institute for Nanotechnology, Pradiptajati Kusuma, narasi yang diunggah di Twitter tersebut tidak benar. Sebab microchimerism atau mikrokimerisme tidak merujuk pada sperma yang meninggalkan DNA di tubuh perempuan maupun saat kehamilan dan keguguran terjadi. Menurut Pradiptajati, istilah fetomaternal microchimerism sesungguhnya adalah saat kehamilan, ada sel sel dari janin "mengalir" ke sistem peredaran darah melalui plasenta. Sel-sel tersebut berada di tubuh ibu selama beberapa waktu. Tidak ada kasus microchimerism terjadi melalui sperma laki-laki. “Microchimerism terjadi pada kasus fetomaternal yakni ibu dan janinnya lewat koneksi plasenta. Saya tidak pernah melihat di kasus lainnya, termasuk DNA laki-laki dalam tubuh perempuan karena sperma yang masuk lewat vagina, mulut, anus dan lain-lain,” kata Pradiptajati kepada Tempo, Selasa, 13 Februari 2024. Dari sel-sel yang berada di tubuh sang ibu itu, bisa mendeteksi adanya fragmen DNA bayi di ibunya. “Tapi untuk tujuan diagnosis biasanya dari amnion,” dia melanjutkan. Penjelasan tentang microchimerism juga telah banyak diulas di sejumlah jurnal. Penelitian Rosner dkk (2021) menjelaskan, fenomena mikrokimerisme fetomaternal terjadi selama kehamilan, di mana beberapa jenis sel janin dan sel punca janin, termasuk sel progenitor terkait kehamilan (PAPC), masuk ke dalam sirkulasi ibu. Selain bermigrasi ke berbagai organ ibu dan mengadopsi fenotipe jaringan target untuk berkontribusi pada proses regeneratif, sel janin juga berperan dalam patogenesis penyakit ibu. Selain itu, DNA janin bebas sel (cffDNA) dapat dideteksi dalam plasma wanita hamil. O'Donoghue (2008) menjelaskan hal yang sama. Aliran sel janin ke dalam sirkulasi ibu dimulai sejak awal kehamilan dan efek dari lalu lintas sel ini berlangsung lama. Semua jenis sel janin, termasuk sel punca, melintasi plasenta selama kehamilan normal untuk masuk ke dalam darah ibu, di mana sel tersebut dapat diperoleh kembali selama kehamilan untuk tujuan diagnosis prenatal genetik. Sel-sel janin juga dapat ditemukan dalam jaringan ibu selama dan setelah kehamilan, dan bertahan sebagai sel mikrokim selama beberapa dekade dalam sumsum dan organ lainnya. Pradiptajati juga membantah narasi yang mengatakan bahwa DNA dari setiap laki-laki yang pernah tidur dengan perempuan, terendap di hidung, di belakang mata dan telinga. Karena sel sperma hancur setelah beberapa hari saat proses fertilisasi dan hanya ada satu sel yg berhasil membuahi sel ovum. Dan DNA dari sel sperma yg dihancurkan terdegradasi menjadi asam nukleat tunggal. “Jadi, tidak ada DNA pria dalam tubuh wanita yang ditidurinya," kata Pradiptajati. Dikutip dari Healthline, situs kesehatan yang berbasis di New York, Amerika Serikat, sperma secara umum masih aman untuk dikonsumsi lantaran mengandung protein, gula, baik fruktosa maupun glukosa, sodium, garam sitrat, seng, khlorida, kalsium, asam laktat, magnesium, kalium dan urea. Sperma yang tertelan akan dicerna tubuh dengan cara yang sama seperti makanan. Hanya saja beberapa orang mungkin akan mengalami alergi bila menelan sperma. Kondisi itu dikenal sebagai hipersensitivitas plasma seminalis manusia (HSP). KESIMPULAN Hasil pemeriksaan fakta TEMPO menunjukkan bahwa klaim sperma meninggalkan DNA pada tubuh perempuan adalah keliru. Klaim soal menelan sperma dapat menyebabkan area hidung, belakang mata, dan telinga tersumbat, juga keliru. TIM CEK FAKTA TEMPO **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 5 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software