About: http://data.cimple.eu/claim-review/8391300f4b15a20a077015c728a1e333f3e902694cfc2731885d0496     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Keliru, Beras Merek SPHP Mengandung Plastik karena Nasinya Memantul saat Dibanting Senin, 30 Oktober 2023 13:53 WIB Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook [arsip] dengan klaim beras SPHP mengandung plastik. Video memperlihatkan kemasan beras tersebut dan sebagian isinya dimasak. Setelah matang, nasi tersebut dikepal menjadi bola kecil dan dilempar ke keramik hingga memantul. Benarkah beras bermerek SPHP mengandung plastik sebagaimana narasi yang beredar tersebut? PEMERIKSAAN FAKTA Narasi yang mengatakan beras merek SPHP mengandung plastik beredar di sejumlah provinsi, seperti Aceh, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sumatera Utara (Sumut), dan Kalimantan Tengah (Kalteng) seperti yang pernah diberitakan oleh Antara. Otoritas di masing-masing daerah itu telah membantah narasi yang beredar. Misalnya Dinas Pangan Aceh, Bulog Sumut maupun daerah-daerah lain. Menurut mereka, distribusi beras merupakan bagian dari program Bulog bernama Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut, Arif Mandu, mengatakan asal beras yang digunakan untuk program tersebut berasal dari Vietnam, Thailand, Myanmar, Pakistan, dan Kamboja. Dia menjelaskan, sebelum diedarkan ke masyarakat, beras itu telah dicek oleh Balai Karantina Pertanian dan lembaga penguji, inspeksi dan sertifikasi bernama PT Sucofindo. Selain itu, juga telah diperiksa di laboratorium Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Medan. "Hasilnya semua clear, tanpa masalah," kata Arif. Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui website resmi menjelaskan bahwa mereka telah menguji beras tersebut yang dianggap mengandung plastik. Sampel beras diambil dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) dan beras SPHP dari Kota Binjai, Sumut. Mereka melakukan empat jenis uji laboratorium untuk mengetahui kandungan beras, yakni uji fisika, uji kimia, profil plastik, dan plasticizer. Hasil uji menyimpulkan kedua sampel tidak mengandung plastik. “Kedua sampel beras secara fisika hancur, tidak meleleh, dan tidak terapung. Secara kimia positif mengandung pati dan keduanya negatif profil plastik maupun plasticizer," kata Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, Kamis, 26 Oktober 2023. Wakil Ketua Pusat Halal Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono juga mengatakan, bijih plastik yang ditanak atau dikukus tidak akan berubah menjadi nasi, melainkan menjadi bijih plastik panas, sebagaimana diberitakan Antara. Sementara nasi yang dikepal dan memantul saat dibanting, tidak menandakan berasnya mengandung plastik. Hal itu bisa saja menunjukkan bahwa beras tersebut mengandung kandungan tinggi non-starch polysaccharides (NSP) atau karbohidrat non-pati. Dugaan lain bahwa beras tersebut memiliki kandungan amilopektin dan amilosa tinggi, sebagaimana beras ketan atau gluten rice atau sticky rice. Beras Analog Beras buatan di Indonesia sebenarnya sudah dikembangkan dengan istilah beras analog. Salah satu inovator di baliknya adalah Pakar Teknologi Pangan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Slamet Budijanto. Dilansir Antara pada Jumat 13 Oktober 2023, Slamet menjelaskan beras analog adalah beras yang dibuat dari bahan-bahan makanan lain, seperti jagung, ubi jalar, talas, sorghum, dan lainnya. Slamet mengatakan bijih plastik memang dibuat, tapi tidak untuk bahan makanan. Bijih plastik tidak mungkin digunakan untuk pengganti beras karena harganya lebih mahal daripada beras dengan selisih harganya Rp 5.000-Rp 7.000 per kilogram. KESIMPULAN Berdasarkan verifikasi Tempo, narasi yang mengatakan beras SPHP mengandung plastik, yang dibuktikan nasi yang dihasilkan memantul saat dikepal dan dibanting, adalah keliru. Beras program SPHP merupakan beras yang diimpor Bulog dan telah melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan dan tergolong aman dikonsumsi. Uji ulang di beberapa laboratorium juga menyatakan beras tersebut tidak mengandung plastik. TIM CEK FAKTA TEMPO ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 5 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software