schema:text
| - Keliru, Video yang Diklaim Warga Desa Panyawangan di Cianjur 100 Persen Murtad
Selasa, 31 Oktober 2023 21:49 WIB
Sebuah video yang diklaim sebagai warga Desa Panyawangan murtad 100 persen, beredar di Instagram dan Facebook. Video itu memperlihatkan sejumlah anak perempuan berkerudung bernyanyi “dalam Yesus kita bersaudara” yang dikatakan sebagai upaya kristenisasi.
Diklaim juga bahwa beberapa desa lain di Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Banten, memiliki kondisi yang sama. Namun, benarkah video itu menunjukkan Desa Panyawangan yang 100 persen warganya sudah murtad?
PEMERIKSAAN FAKTA
Dilansir Detik.com pada Selasa 26 Juli 2022, tidak ada nama Desa Panyawangan di Kecamatan Ciranjang ataupun kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Cianjur. Sembilan desa di Kecamatan Ciranjang itu adalah Cibiuk, Ciranjang, Gunungsari, Karangwangi, Kertajaya, Mekargalih, Nanggalamekar, Sindangjaya, dan Sindangsari.
Dengan demikian narasi bahwa 100 persen warga Desa Panyawangan, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, telah murtad adalah keliru. Karena faktanya tidak ada desa bernama Panyawangan di Kecamatan Ciranjang.
Video itu sendiri telah beredar sejak lama dengan narasi berbeda-beda. Berdasarkan penelusuran gambar menggunakan reverse image search milik Google dan Yandex, ditemukan bahwa video itu pertama kali diunggah saluran YouTube Save Moeslem, pada tanggal 16 September 2014.
Narasi saat itu mengatakan video tersebut memperlihatkan kristenisasi anak-anak pengungsi korban letusan Gunung Kelud di Kabupaten Kediri. Namun klaim itu tidak bisa diverifikasi.
Potongan video yang sama juga pernah dikaitkan dengan dugaan kristenisasi di Solo Raya, Jawa Tengah oleh beberapa situs salah satunya Beritalangit.com. Namun, lagi-lagi tak ada bukti keterkaitan antara video tersebut dan isi klaimnya.
Letkol inf. Mahfud As'at yang menjabat Komandan Kodim (Dandim) 0607 Sukabumi saat itu mengatakan, telah mengecek video itu ke sejumlah tokoh masyarakat. Akan tetapi tidak ada peristiwa saat sejumlah anak perempuan berkerudung bernyanyi tentang Yesus di gereja di Kota Sukabumi, sesuai diberitakan situs Tartarsukabumi.com, Senin, 16 Oktober 2017. Saat itu, video yang sama beredar di masyarakat dan dikatakan sebagai praktik kristenisasi di Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
Umat Kristen di Cianjur telah hidup lama dan harmonis
Kecamatan Ciranjang, di Kabupaten Cianjur, memiliki Desa Palalangon yang disebut sebagai Kampung Kristen karena banyaknya umat Kristen di sana. Desa ini pun menjadi sasaran hoaks dengan sebutan desa yang 100 persen warganya telah murtad.
Padahal, dilansir Histori.id pada 27 Desember 2015, Desa Palalangon memang dahulu didirikan umat Kristen dari keturunan Sunda, setelah datang rombongan pedagang asal Portugis, yakni pada era Dalem Aria Wiratanu II (1691- 1707).
Versi lain mengatakan pendirian desa itu merupakan permintaan Pemerintah Hindia Belanda kepada Bupati Cianjur Raden Prawiradireja II (1862-1910). Bupati kemudian mengutus seseorang mendampingi rombongan umat Kristen itu mencari lahan yang cocok, hingga ditemukan di kawasan perbukitan.
Pembuatan desa saat itu dilakukan dengan membabat hutan, dan membangun tempat peribadatan sementara dari ilalang. Nama Desa Palalangon diambil dari kata dalam bahasa Sunda yang artinya menara.
Meskipun orang-orang Kristen Sunda dahulu pindah dan membuka desa itu karena menjadi korban diskriminasi, kampung tersebut terus berkembang secara inklusif dan turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan RI. Harmoni kehidupan antar umat beragama di sana masih tergambar dalam kehidupan sehari-hari saat ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan verifikasi Tempo, narasi yang mengatakan anak-anak perempuan berkerudung menyanyikan “dalam Yesus kita bersaudara” membuktikan 100 persen warga Desa Panyawangan di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, telah murtad, adalah keliru.
Sesungguhnya di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, tidak ada desa bernama Panyawangan. Sementara Desa Palalangon yang dihuni komunitas Kristen, memang dahulu didirikan umat Kristen Sunda, di masa penjajahan Belanda atau sebelumnya.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
|