About: http://data.cimple.eu/claim-review/9c4b1ddca77d382734ace90d5c7c57faa9257020d398f63284cc174d     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Menyesatkan, Klaim tentang Salju di Bandara Internasional Philadelphia saat Terjadi Gelombang Panas Senin, 29 Juli 2024 22:51 WIB Sebuah gambar beredar di WhatsApp dan X atau Twitter [Arsip] yang diklaim menunjukkan suasana salju yang turun di Bandara Internasional Philadelphia, negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat. Padahal saat itu sedang terjadi gelombang panas di sana. Gambar itu memperlihatkan dua pesawat terbang milik British Airways dan US Airways yang tengah parkir di airport yang tertutup salju putih. Gambar disertai tulisan bahwa Bandara Philadelphia diterpa salju pada Juli 2024 ketika ada gelombang panas. Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah Bandara Internasional Philadelphia tertutup salju di tengah gelombang panas di bulan Juli 2024? PEMERIKSAAN FAKTA Dari penelusuran Tempo, diketahui cuitan itu bersumber dari artikel yang diterbitkan website Qz.com. Sementara akun X yang menyebarkannya kerap mengunggah narasi tentang tanda-tanda kiamat dan perenggangan bumi. Artikel itu membahas publikasi Badan Cuaca Nasional yang menyebut ‘jejak salju’ di Bandara Internasional Philadelphia pada Juli 2024. Sesungguhnya yang terjadi adalah adanya hujan es yang butirannya sangat kecil sehingga disebut sebagai ‘jejak salju’. Hal itu berbeda dengan salju yang turun pada musim dingin di negara-negara empat musim. Namun foto yang digunakan oleh situs QZ memperlihatkan suasana salju lebat sebagaimana yang terjadi di musim dingin, sehingga menggambarkan situasi yang berbeda. Padahal dalam keterangan foto, QZ menjelaskan bahwa foto tersebut diambil saat terjadi badai salju yang membatalkan seluruh jadwal penerbangan di Bandara Internasional Philadelphia, pada tanggal 17 Februari 2003. Foto diambil Don Murray dan pertama terbit di Getty Images. Dilansir Accuweather.com, isu salju itu muncul karena keliru menangkap istilah ‘jejak salju’ dari tweet National Weather Service (NWS) alias kantor badan cuaca nasional di Mount Holly, New Jersey. Saat itu Accuweather menyatakan merekam kemunculan ‘jejak salju’ di Bandara Internasional Philadelphia di tengah gelombang panas pada Juli 2024. ‘Jejak salju’ itu berupa presipitasi beku alias hujan es dengan butiran kecil. Hal itu bisa muncul di musim panas, tepatnya dari badai petir di musim panas. Kejadian semacam itu pun tercatat telah terjadi beberapa kali. Ahli Meteorologi AccuWeather, Brandon Buckingham, mengatakan bahwa NWS biasa mencatat hujan es yang menutupi tanah sebagai ‘jejak salju’ dalam arsip klimatologi harian mereka. "Dalam arsip klimatologi, Badan Cuaca Nasional mengumpulkan semua bentuk presipitasi beku yang terakumulasi (sebagai salju). Kenyataannya, ini bukanlah salju yang turun, karena mustahil terjadi di suhu 90-an Fahrenheit yang terjadi pada saat itu," kata Buckingham. Antara Salju dan Hujan Es Narasi yang beredar menyatakan yang jatuh ke Bandara Internasional Philadelphia adalah hujan es yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah ‘hail’. Apakah hail itu? Apa perbedaannya dengan salju atau snow dalam bahasa Inggris? Dilansir Nationalgeographic.org, istilah hail berbeda dengan snow. Penjelasannya berangkat dari pengertian presipitasi, yang merupakan jenis-jenis air yang terbentuk di atmosfer dan turun ke bumi. Presipitasi bisa berbentuk cair sebagaimana hujan air, bisa juga berbentuk padat sebagaimana hujan es dan hujan salju. Hujan es atau hail adalah butiran es yang bertemu berbagai partikel di tengah badai dingin, dan berubah menjadi padat. Butiran hujan es biasanya berukuran seperti batu kecil, ukurannya bisa mencapai 15 centimeter atau enam inci, dan beratnya lebih dari satu pon. Sementara salju merupakan kristal es berbentuk kepingan dengan struktur yang kompleks. Salju sepenuhnya terdiri dari tetesan air yang membeku. Ada kalanya kepingan salju saling bergabung dan menggumpal yang kemudian disebut graupel. Butuh suhu di tanah mendekati atau di bawah titik beku, kurang dari 0 derajat celcius/32 derajat Fahrenheit, untuk mempertahankan salju. Bila tidak, salju akan langsung mencair ketika sampai tanah. KESIMPULAN Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Bandara Internasional Philadelphia diterpa salju hingga tertutup lapisan salju saat terjadi gelombang panas pada Juli 20224, adalah klaim menyesatkan. Sesungguhnya yang terjadi adalah hujan es dengan ukuran kecil-kecil yang disebut sebagai ‘jejak salju’ turun di Bandara Internasional Philadelphia, dan bukan salju yang biasa turun pada musim dingin di negara empat musim. TIM CEK FAKTA TEMPO ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 5 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software