About: http://data.cimple.eu/claim-review/a94391249203e3980f821df8bb4241446221a6a09c8c9b16deb30b1c     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • SEBUAH narasi beredar di akun media sosial Instagram tentang klaim bahwa uneg-uneg yang dipendam merupakan penyebab kanker. Pengunggah konten menulis istri yang terlalu banyak memendam uneg-uneg itu rentan memicu sel kanker. “Ngeri!! Ternyata kanker itu terjadi akibat uneg-uneg yang kita pendam dalam diri, tapi tak bisa kita sampaikan karena takut akan terjadi hal besar.” Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai 21.528 akun. Lalu benarkah memendam uneg-uneg sebagai penyebab kanker pada perempuan? PEMERIKSAAN KLAIM Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan menghubungi pakar kanker dan menggunakan rujukan dari organisasi kredibel. Hasilnya, kanker tidak terkait langsung dengan memendam uneg-uneg atau stres. Dosen dan peneliti genetik kanker dari Universitas Yarsi, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, PhD, mengatakan, hal yang dapat memicu kanker bukanlah karena stres. Melainkan, perilaku tidak sehat yang terjadi akibat stres seperti merokok, makan berlebihan, dan malas bergerak. Selain itu, stres akut bisa menurunkan sistem imun yang dapat memicu sel kanker. “Jika sistem imun turun, maka bibit sel kanker bisa saja muncul,” kata Ahmad kepada Tempo, 3 Maret 2025. Akan tetapi, Ahmad, menjelaskan hubungan stres dan kanker cukup kompleks terlebih kemampuan seseorang untuk mengelola stres berbeda-beda. “Jadi sejauh ini tidak terbukti bahwa stres menyebabkan kanker secara langsung,” tutur Ahmad. Menurut National Cancer Institute Amerika Serikat, dari enam studi yang dilakukan untuk melihat hubungan stres dengan kanker, menunjukkan hasil yang beragam. Sebagian contoh, sebuah studi kasus-kontrol pada pria di Kanada menemukan adanya hubungan antara stres di tempat kerja dan risiko kanker prostat, sedangkan studi serupa tidak menemukan hubungan tersebut. Contoh lainnya, mengenai sebuah studi prospektif terhadap lebih dari 100.000 wanita di Inggris melaporkan tidak ada hubungan antara risiko kanker payudara dengan tingkat stres yang dirasakan atau kejadian hidup yang merugikan dalam lima tahun sebelumnya. Meskipun beberapa studi melaporkan penurunan tingkat kelangsungan hidup pada penderita kanker yang mengalami stres, bukti bahwa stres secara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup masih lemah secara keseluruhan. Selama ini, faktor risiko kanker meliputi usia dan riwayat keluarga, alkohol, peradangan kronis, diet, hormon, kegemukan, radiasi, sinar matahari, dan tembakau. Badan Kesehatan Dunia (WHO) melansir bahwa insiden kanker meningkat drastis seiring bertambahnya usia, kemungkinan besar karena meningkatnya risiko kanker tertentu seiring bertambahnya usia. Akumulasi risiko secara keseluruhan dikombinasikan dengan kecenderungan mekanisme perbaikan sel menjadi kurang efektif seiring bertambahnya usia seseorang. Penggunaan tembakau, konsumsi alkohol, pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik dan polusi udara merupakan faktor risiko kanker dan penyakit tidak menular lainnya. Sekitar 13% kanker yang didiagnosis pada tahun 2018 secara global disebabkan oleh infeksi karsinogenik, termasuk Helicobacter pylori, human papillomavirus (HPV), virus hepatitis B, virus hepatitis C, dan virus Epstein-Barr (2). Cara Mencegah Kanker Risiko kanker dapat dikurangi antara lain dengan: Tidak menggunakan tembakau; - Menjaga berat badan yang sehat; - Mengonsumsi makanan sehat, termasuk buah dan sayuran; - Melakukan aktivitas fisik secara teratur; - Menghindari atau mengurangi konsumsi alkohol; - Mendapatkan vaksinasi terhadap HPV dan hepatitis B jika Anda termasuk dalam kelompok yang direkomendasikan untuk divaksinasi; - Menghindari paparan radiasi ultraviolet; - Memastikan penggunaan radiasi yang aman dan tepat dalam perawatan kesehatan (untuk tujuan diagnostik dan terapi); - Meminimalkan paparan radiasi pengion di tempat kerja; dan - Mengurangi paparan polusi udara luar ruangan dan polusi udara dalam ruangan, termasuk gas radioaktif yang dihasilkan dari peluruhan alami uranium. - KESIMPULAN Hasil verifikasi Tempo, klaim memendam uneg-uneg sebagai penyebab kanker pada perempuan adalah belum ada bukti. TIM CEK FAKTA TEMPO **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 2 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software