About: http://data.cimple.eu/claim-review/ab67dd615b9eb167be2ec4bde3465f05029e52a0f58c2ea15be6fb91     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Benar, Kasus Demam Berdarah Dengue Tinggi karena Perubahan Iklim Selasa, 14 Mei 2024 21:38 WIB Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa tingginya angka kasus Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh perubahan iklim. Perubahan iklim dipandang membebani pelayanan dan sistem kesehatan karena membuat kasus Demam Berdarah semakin naik. “Sebagai contoh kekeringan. Ketika desa diterpa kekeringan, orang-orang pun pindah ke kota. Ketika pindah ke kota, maka kota semakin padat dan hal itu dapat membuat kasus semakin naik,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi pada 22 April 2024. Benarkah pernyataan Kemenkes bahwa angka kasus Demam Berdarah naik akibat perubahan iklim? PEMERIKSAAN KLAIM Dikutip dari Yale School of Environment, peningkatan suhu global antara tahun 1950-2018 telah meningkatkan kesesuaian iklim untuk penularan virus dengue oleh vektor nyamuk Aedes aegypti. Ketika suhu terus meningkat, lebih banyak daerah akan menjadi tempat yang layak huni bagi nyamuk. “Peningkatan suhu juga memperluas jangkauan geografis penularan demam berdarah,” ujar peneliti kesehatan publik Universitas Airlangga, Ilham Akhsanu Ridlo. Studi di Argentina menunjukkan korelasi yang jelas antara tren positif dalam suhu dan keberadaan serta peningkatan kasus demam berdarah, dengan jumlah hari dan bulan dengan suhu optimal untuk penularan demam berdarah yang meningkat dari waktu ke waktu. Sementara itu, studi ekologi spasial di Kalimantan, Indonesia menemukan bahwa kejadian demam berdarah di Sumatera dan Kalimantan sangat bersifat musiman dan terkait dengan faktor iklim dan deforestasi. Penelitian ini lebih jauh memerlukan telaah lanjut untuk menggabungkan indikator iklim ke dalam surveilans berbasis risiko mungkin diperlukan untuk demam berdarah di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa pemanasan global yang ditandai dengan suhu rata-rata yang lebih tinggi, curah hujan, dan periode kekeringan yang lebih lama dapat memicu rekor jumlah infeksi demam berdarah di seluruh dunia. Menurut Dr Raman Velayudhan, Kepala Program Global WHO untuk Pengendalian Penyakit Tropis yang Terabaikan, perubahan iklim menyebabkan peningkatan curah hujan, kejadian banjir, dan perubahan pola musim, termasuk dapat meningkatkan populasi nyamuk dan penularan demam berdarah. Ada banyak faktor selain perubahan iklim yang mendorong penyebaran demam berdarah, seperti peningkatan pergerakan orang dan barang, urbanisasi dan tekanan terhadap air dan sanitasi. “Namun, perubahan iklim dianggap sebagai faktor utama yang mendorong peningkatan dramatis kasus demam berdarah secara global dalam beberapa dekade terakhir,” kata Ilham. Sehingga beberapa bukti ilmiah menunjukkan dengan kuat bahwa perubahan iklim, melalui dampaknya terhadap suhu, curah hujan, dan faktor lingkungan lainnya, merupakan pendorong utama di balik meningkatnya insiden dan penyebaran geografis demam berdarah di seluruh dunia termasuk di Indonesia. KESIMPULAN Klaim Kemenkes bahwa perubahan iklim menjadi penyebab utama di balik meningkatnya insiden dan penyebaran demam berdarah, adalah benar. Bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa perubahan iklim merupakan penyebab utama di balik meningkatnya insiden dan penyebaran demam berdarah . **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected] Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI)
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 5 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software