About: http://data.cimple.eu/claim-review/d2d8d8564d9004db4f8c6985db0f81ae5546e3885e84bc14db8f73f7     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Sebagian Benar, Konten Berisi Video Ustad Abdul Somad tentang Warga Pulau Rempang Selasa, 3 Oktober 2023 12:47 WIB Sebuah video yang berasal dari Snack Video beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp dan Facebook [arsip], disertai klaim kondisi warga Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau mengungsi. Konten itu menggabungkan video Ustadz Abdul Somad di bagian atas dan video kedua menampakkan sejumlah pengungsi yang sedang tidur menggunakan sleeping bag di ruang terbuka. Abdul Somad dalam video itu mengatakan masyarakat Rempang tengah kesulitan pasokan makanan, tidak bisa melaut, dan banyak yang ditangkap. Namun dia mengajak agar masyarakat tidak berputus asa dan terus berdoa pada Tuhan agar kesulitan itu berlalu. Namun, benarkah pengungsi tidur yang ditampilkan video itu adalah warga Pulau Rempang saat ini? PEMERIKSAAN FAKTA Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video yang diklaim pengungsi warga Rempang adalah tidak akurat. Video 1 Faktanya, video tentang orang-orang yang tidur di ruang terbuka itu adalah acara Global Catholic Youth Festival pada 2013 di Lisbon, Portugal. Tempo menemukan video itu pernah dimuat oleh akun Instagram iamsolocatecumenos yang diunggah pada Minggu, 6 Agustus 2023. Video tersebut sebelumnya pernah beredar di India dengan klaim bahwa mereka adalah para pengungsi di Maroko setelah gempa 8 September yang menewaskan 3 ribuan orang. India Today dan Boomlive, dua organisasi pemeriksa fakta di India pernah membantah klaim tersebut. Video 2 Kemudian video pertama yang menampakkan Ustadz Abdul Somad mengajak masyarakat Melayu di berbagai negara mendoakan agar permasalahan warga Pulau Rempang segera selesai adalah benar. Video aslinya telah beredar di YouTube, salah satunya di saluran Sahabat Dakwah Ulama. Sesungguhnya ajakan Abdul Somad tersebut tidak disertai video pengungsi tidur di luar ruangan. Video itu telah disunting sehingga seakan-akan warga Rempang telah menjadi pengungsi karena konflik agraria di sana. Abdul Somad hanya menjelaskan beberapa manfaat doa ketika berada dalam kesulitan dan mengajak orang-orang Melayu mendoakan masyarakat Pulau Rempang yang saat ini dalam kondisi sulit. Dia tidak menyinggung adanya pengungsi dalam video ajakan tersebut. Peristiwa di Pulau Rempang Konflik di Pulau Rempang terjadi saat Pemerintah berkukuh menggusur warga setempat demi membangun Rempang Eco City. Dilansir Tempo, pada Kamis, 7 September 2023, pemerintah mengerahkan aparat gabungan TNI dan Polri masuk ke perkampungan warga. Mereka ingin memasang patok tanda batas lahan untuk proyek Rempang Eco City. Masyarakat adat Melayu berupaya menolak dipindah demi proyek tersebut. Warga yang mempertahankan lahannya mendapatkan serangan kekerasan dan polisi melepaskan gas air mata hingga mengenai sejumlah pelajar di sekolahan. Beberapa hari kemudian, yakni Senin, 11 September 2023, masyarakat asal 16 kampung tua Rempang berdemonstrasi di kantor Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), menyuarakan pembatalan pembangunan proyek Rempang Eco City dan beberapa tuntutan lainnya. Saat itu pun, terjadi kericuhan hingga 43 orang demonstran dijadikan tersangka oleh kepolisian. Berita Tempo tersebut juga menyatakan setelah kejadian itu, masyarakat Rempang masih mempertahankan lahan dan beraktivitas seperti biasa. KESIMPULAN Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan warga Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, telah mengungsi dampak terjadinya konflik agraria, hingga didoakan Ustadz Abdul Somad, adalah sebagian benar. Sesungguhnya video itu adalah ajakan Abdul Somad pada masyarakat Melayu agar mendoakan warga Pulau Rempang yang berada dalam kesulitan konflik agraria di sana. Namun, video aslinya tidak memperlihatkan para pengungsi, dan sama sekali tidak membahas pengungsian. TIM CEK FAKTA TEMPO **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 5 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software