About: http://data.cimple.eu/claim-review/dd9feb0ea4656896bd84e8ec09160dab3e859390d18a9264e5be1622     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Beredar Facebook sebuah unggahan terkait gelombang panas atau heatwave. Pengunggah menuliskan bahwa ia merasakan panas, gerah, dan gatal sebab karena ada gelombang panas. Pengunggah juga menuliskan sejumlah tips mengatasi gelombang panas antara lain minum air yang cukup, hindari minuman kafein, memakai baju berbahan ringan dan lain sebagainya. Benarkah saat ini terjadi gelombang panas? Berikut hasil pemeriksaan faktanya. PEMERIKSAAN FAKTA Tim Cek Fakta Tempo melakukan verifikasi klaim tersebut dengan menelusuri laporan lembaga pemantau cuaca dan sumber terbuka pemantau cuaca. Hasil Pemeriksaan Berdasarkan penelusuran Tempo, gambar tersebut bersumber dari produk grafis AFP yang kemudian didistribusikan ulang oleh sejumlah media. Produk grafis yang dipublikasikan tanggal 30 April 2024 tersebut merupakan peta prediksi temperatur di sejumlah wilayah di Asia. Data tersebut diambil dari Global Deterministic Prediction System. Data Global Deterministic Prediction System pada tanggal 30 April 2024, terjadi lonjakan suhu bervariasi di berbagai wilayah di Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal, dan Cina. Suhu tercatat mencapai tingkat maksimum 41,9-44,6 derajat Celcius. Tentang Heatwave Menurut World Meteorological Organization (WMO), heatwave atau gelombang panas merupakan periode dimana panas lokal yang berlebihan terakumulasi selama beberapa hari dan malam yang sangat panas. Gelombang panas dapat berlangsung selama beberapa hari hingga berbulan-bulan di mana suhu maksimum dan minimum sangat tinggi di suatu lokasi. Dilansir BMKG, karena secara geografis wilayah Indonesia berada di sekitar wilayah ekuatorial, Indonesia juga memiliki variabilitas perubahan cuaca yang cepat. Dengan dinamika atmosfer tersebut, dapat dikatakan bahwa di wilayah Indonesia tidak terjadi fenomena gelombang panas atau heatwave. Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia adalah kondisi suhu panas harian yang umumnya disebabkan oleh kondisi cuaca cerah pada siang hari dan relatif lebih signifikan pada saat posisi semu matahari berada di sekitar ekuatorial. Dilansir Kompas.com, Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan suhu panas yang terjadi masih akan berlangsung hingga Agustus-September 2024. “Suhu panas itu biasanya dia (suhu panas) seiring pergerakan sinar Matahari dari ekuator ke belahan Bumi utara. Nanti balik lagi ke ekuator lagi dan belahan Bumi selatan,” kata Guswanto Ia juga menjelaskan, suhu panas yang terjadi di Indonesia berbeda dengan heatwave. “Fenomena panas di Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan sebagai dampak dari siklus gerak semu Matahari yang dapat terjadi secara berulang setiap tahun,” tegasnya. Sementara gelombang panas atau heatwave terjadi ketika terbentuk pusat tekanan tinggi di atmosfer atas (lebih dari tiga kilometer). Terbentuknya pusat tekanan tinggi menyebabkan udara panas terdiam di titik itu dalam waktu lama, harian, hingga mingguan. Publik bisa memantau perubahan suhu melalui sumber terbuka BMKG, Zoom Earth, World Weather Map, Marine Heatwave Monitor, Copernicus, Global Deterministic Prediction System dan masih banyak yang lainnya. KESIMPULAN Berdasarkan pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo, unggahan dengan narasi “Gelombang Panas di Indonesia Awal Adalah Heatwave” adalah sebagian benar. Suhu panas yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh pemanasan permukaan sebagai dampak dari siklus gerak semu matahari. Jadi masuk dalam kategori suhu panas harian. Sedangkan heatwave atau gelombang panas terjadi ketika terbentuk pusat tekanan tinggi di atmosfer atas. TIM CEK FAKTA TEMPO **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 2 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software