About: http://data.cimple.eu/claim-review/ec7e388463c2753da8fc0cc4e5d51f12f93fdc59df2bf2573159a9ec     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Salah satu akun Instagram mengunggah potongan gambar dari sebuah website berjudul "Ilmuwan Pemenang Hadiah Nobel Menandatangani Deklarasi: Perubahan Iklim adalah Kebohongan". Dalam konten itu tampak foto Dr John Francis Clauser, seorang penerima Nobel Fisika. Sejak diunggah pada Rabu, 16 Agustus 2023, unggahan ini disukai 65 pengguna Instagram dan mendapat 1 komentar. Artikel ini akan memverifikasi dua hal: - Benarkah Dr John Francis Clauser, penerima Nobel Fisika, menyebut perubahan iklim adalah kebohongan? - Benarkah perubahan iklim adalah bohong? PEMERIKSAAN FAKTA Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa Dr John Francis Clauser, merupakan salah satu dari tiga ilmuwan yang meraih Nobel di bidang Fisika tahun 2022. Ia menyatakan tidak mempercayai perubahan iklim dalam acara Quantum Korea pada 26 Juni 2023. Namun sejumlah penelitian ilmiah dan konsensus global telah menyatakan bahwa perubahan iklim bukanlah kebohongan. Dikutip dari situs publik resmi Jerman, Deutsche Welle, Pemanasan global dan perubahan iklim terbukti selama beberapa dekade. Bahkan para peneliti telah menemukan bahwa perubahan iklim dimulai lebih dari 180 tahun yang lalu pada awal Revolusi Industri. Dalam Laporan Penilaian Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), para ilmuwan dari 195 negara menulis bahwa semakin banyak bukti perubahan iklim menyebabkan cuaca ekstrem seperti gelombang panas, curah hujan lebat, kekeringan, dan siklon tropis. Selain itu, mereka menemukan bukti pengaruh manusia dalam pemanasan global. Direktur pelaksana Konsorsium Iklim Jerman, Marie-Luise Beck, mengatakan karena perubahan iklim, perubahan ekstrim dalam hal frekuensi dan intensitas, yang berarti cuaca ekstrem menjadi lebih sering dan lebih kuat. Menurut sebuah penelitian internasional, kemungkinan terjadinya curah hujan ekstrem yang menyebabkan banjir di Jerman, Belgia, Belanda, dan Luksemburg pada tahun 2021 telah meningkat sebesar 1,2 berbanding sembilan kali lipat. Kepala ahli meteorologi dan spesialis iklim saluran AS WFLA News, Jeffrey Berardelli, memberikan contoh lain, baru-baru ini, gelombang panas musim semi di India dan Pakistan yang menyebabkan banjir Semburan Danau Glasial menjadi 30 kali lebih besar kemungkinannya karena perubahan iklim. Artikel yang diterbitkan di situs National Geographic juga diterangkan, bukti kenaikan suhu sangat jelas dan mencolok: Catatan termometer yang disimpan selama satu setengah abad terakhir menunjukkan suhu rata-rata bumi telah meningkat lebih dari 1 derajat Fahrenheit (0,9 derajat Celcius), dan sekitar dua kali lipat suhu di beberapa wilayah di Kutub Utara. Senior Researcher in Politics, Auckland University of Technology, David Hall, mengatakan analisis komprehensif terhadap dokumentasi ExxonMobil menemukan bahwa sejak tahun 1977, perusahaan tersebut telah mengakui perubahan iklim secara internal melalui publikasi para ilmuwannya. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia telah mengakui terjadi perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrim. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan fenomena perubahan iklim semakin mengkhawatirkan serta memicu dampak yang lebih luas dari suhu udara yang lebih panas, terganggunya siklus hidrologi, hingga maraknya bencana hidrometeorologi di berbagai belahan dunia. BMKG mencatat secara keseluruhan, tahun 2016 merupakan tahun terpanas untuk Indonesia, dengan nilai anomali sebesar 0.8 °C sepanjang periode pengamatan 1981 hingga 2020. Tahun 2020 sendiri menempati urutan kedua tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0.7 °C, dengan tahun 2019 berada di peringkat ketiga dengan nilai anomali sebesar 0.6 °C. Sebagai perbandingan, informasi suhu rata-rata global yang dirilis World Meteorological Organization. Laporan terbaru WMO dalam State of the Climate 2022 yang terbit awal tahun 2023 lalu menyebutkan bahwa tahun 2022 menempati peringkat ke-6 tahun terpanas dunia. 2015-2022 menjadi 8 tahun terpanas dalam catatan WMO. Pada awal Desember 2020 juga menempatkan tahun 2016 sebagai tahun terpanas (peringkat pertama), dengan tahun 2020 sedang on-the-track menuju salah satu dari tiga tahun terpanas yang pernah dicatat. Belakangan akibat deklarasi tersebut, International Monetary Fund (IMF) membatalkan sesi pidato dalam seminarnya yang sejatinya menghadirkan Dr. John Clauser. Dilansir Newsweek, sebuah organisasi nirlaba yang percaya bahwa karbon dioksida bermanfaat bagi masyarakat, Co2 Coalition, membocorkan isi email penundaan tersebut. “Peraih Nobel (Fisika 2022) Dr. John Clauser akan menyampaikan seminar tentang model iklim kepada IMF pada hari Kamis dan sekarang pembicaraannya telah dibatalkan,” kata Koalisi Co2 dalam sebuah pernyataan. KESIMPULAN Berdasarkan pemeriksaan fakta, peraih Nobel yang menyebut perubahan iklim sebagai kebohongan, adalah menyesatkan. Perubahan iklim itu bukanlah kebohongan, tetapi perubahan iklim sendiri memang benar-benar terjadi seperti yang telah banyak diteliti dan dampaknya telah terjadi. John Francis Clauser memang salah satu ilmuwan yang ikut menandatangani pernyataan, bahwa perubahan iklim adalah kebohongan di Quantum Korea, Seoul, 26 Juni 2023. TIM CEK FAKTA TEMPO **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 2 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software