About: http://data.cimple.eu/claim-review/474338a194574759f30b23fce111d7f861c5da41ffe2bca0722a87d8     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : schema:ClaimReview, within Data Space : data.cimple.eu associated with source document(s)

AttributesValues
rdf:type
http://data.cimple...lizedReviewRating
schema:url
schema:text
  • Keliru, Video Jokowi Selamatkan Putin dari Operasi Penangkapan ICC Jumat, 8 September 2023 19:37 WIB Sebuah video beredar di Facebook [arsip] disertai narasi bahwa Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, telah menyelamatkan Presiden Rusia Vladimir Putin dari upaya penangkapan International Criminal Court (ICC). Video memperlihatkan potongan-potongan klip pidato Putin, Jokowi, dan Presiden ICC Piotr Hofmanski. Namun tidak ada informasi yang menjelaskan kapan dan di mana klip-klip tersebut direkam. Sementara narator menjelaskan pendapat sejumlah pakar atas keputusan ICC memerintahkan negara-negara anggotanya untuk menangkap Putin. Dipaparkan pula ketidakhadiran Putin dalam pertemuan blok kerja sama Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan (BRICS) di Johannesburg, Afrika Selatan, 22-24 Agustus 2023. Benarkah narasi yang disebarkan tersebut? PEMERIKSAAN FAKTA Tempo memverifikasi narasi itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google dan Yandex. Sesungguhnya video yang beredar itu tidak menunjukkan Jokowi menyelamatkan Putin. Dilansir CNN Indonesia, ICC telah mengeluarkan perintah penangkapan Putin. Di sisi lain, Indonesia belum meratifikasi Statuta Roma, sehingga belum menjadi anggota ICC. Dengan kata lain tidak terkait langsung pada surat perintah penangkapan tersebut. Video yang beredar tidak memperlihatkan Presiden Jokowi menyelamatkan Putin dari penangkapan ICC. Video tersebut terkait hal lain yang dimanipulasi seakan-akan membuktikan Presiden Jokowi menyelamatkan Putin. Setelah dicermati, sebenarnya narator dalam video itu membacakan berita CNN Indonesia tentang tanggapan sejumlah pakar terkait surat perintah penangkapan dari ICC. Narasi juga dicampur hasil translate dari artikel Foreignpolicy.com. Narasi itu menjelaskan bahwa dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) ke-15 BRICS, yang digelar pada 22-24 Agustus 2023, tidak dihadiri Putin. Sementara Presiden Jokowi hadir dalam pertemuan itu. Namun, sesungguhnya tidak ada kaitan langsung antara kehadiran Presiden Jokowi dengan absennya Putin. Indonesia hadir dalam acara di Johannesburg, Afrika Selatan, itu karena menerima undangan, dan masih mempertimbangkan untuk masuk ke BRICS, sebagaimana diberitakan CNBC Indonesia. Setelah disimak, kedua artikel yang dibacakan narator itu tidak menyebutkan Presiden Jokowi menyelamatkan Putin dari upaya penangkapan ICC. Melainkan Putin yang berusaha mengamankan diri, dengan tidak datang ke KTT ke-15 BRICS di Afrika Selatan. Verifikasi VideoVideo 1 Video yang beredar, pada detik ke-5 memperlihatkan Putin berkata, “Saya memutuskan untuk melakukan operasi khusus tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang kami, termasuk anggota kami (BRICS) dan negara undangan (Indonesia). Kami mendesak Anda (ICC) untuk meletakkan senjata dan segera pulang.” Sesungguhnya video itu memperlihatkan saat Putin mengumumkan negaranya memulai perang dengan Ukraina, sebagaimana diberitakan Sydney Morning Herald, 24 Februari 2022. Saat itu Putin tidak mengatakan melakukan perang untuk melindungi BRICS ataupun Indonesia. Sesungguhnya yang dikatakan Putin adalah sebagai berikut: Saya membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus. Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang telah dianiaya oleh genosida rezim Kyiv selama delapan tahun. Dan untuk mencapai tujuan ini, kami akan mengupayakan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, serta mengadili mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap warga sipil, termasuk warga negara Federasi Rusia. Video 2 Pada detik ke-9, video yang beredar menampilkan Presiden ICC Piotr Hofmanski. Sesungguhnya dalam video itu, Hofmanski sedang mengumumkan perintah penangkapan terhadap Putin tanpa menyinggung Indonesia, sebagaimana diberitakan CNN Indonesia, 21 Maret 2023. Video 3 Pada menit ke-1:10 video itu juga menampilkan Presiden Jokowi berpidato dengan latar belakang barisan bendera merah putih. Video itu sama dengan yang diunggah di saluran YouTube Sekretariat Kabinet RI, pada 2 Desember 2022. Dalam acara Kompas 100 CEO Forum itu, Jokowi mengatakan pentingnya hilirisasi industri di Indonesia. Dia tidak mengatakan telah menyelamatkan Putin dari penangkapan ICC sebagaimana yang diklaim unggahan di Facebook. KESIMPULAN Berdasarkan verifikasi Tempo, narasi yang mengatakan Presiden Jokowi telah menyelamatkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan penangkapan ICC adalah keliru. Video itu telah dimanipulasi sehingga menyebarkan informasi keliru. Presiden Jokowi datang ke KTT BRICS ke-51 di Afrika Selatan, pada akhir Agustus 2023, sebagai undangan. Di sisi lain Presiden Rusia Vladimir Putin yang merupakan anggota BRICS tidak datang, karena menghindari penangkapan ICC. Sesungguhnya, dua kondisi itu tidak berkaitan. TIM CEK FAKTA TEMPO **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
schema:mentions
schema:reviewRating
schema:author
schema:inLanguage
  • Indonesian
schema:itemReviewed
Faceted Search & Find service v1.16.115 as of Oct 09 2023


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 07.20.3238 as of Jul 16 2024, on Linux (x86_64-pc-linux-musl), Single-Server Edition (126 GB total memory, 3 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2025 OpenLink Software